Kunjungan Cinta Budaya Bersama Indonesian Heritage Museum dan Pelajar Pancasila

Seperti namanya, Indonesian Heritage Museum (IHM) memiliki keragaman benda koleksi warisan budaya dari penjuru Nusantara. Pada saat kita menginginkan suatu wisata edukasi yang berkarakter multikultural, tentu Indonesian Heritage Museum adalah lokasi yang paling tepat. Lokasinya terletak di Kota Batu, Jawa Timur, dan telah dikunjungi sejak 2010 silam.

Sampai saat ini kedatangan pengunjung tidak hanya untuk berwisata namun juga memperkuat pengetahuan terkait kekayaan sejarah Nusantara. Sebuah tujuan yang sangat penting untuk diwujudkan terutama bagi pelajar di berbagai jenjang pendidikan. Terlebih lagi saat ini prioritas pendidikan terfokus pada Kurikulum Merdeka Belajar dari KemendikbudRistek. Diantaranya dengan jadwal belajar eksploratif di suatu museum yang menjadi pilihan wajib dari Sekolah.

Pada kewajiban ini pula Indonesian Heritage Museum membuka pintu selebar mungkin agar para pelajar bersama guru pendamping dapat bersama-sama menjalankan aktivitas outdoor learning secara gembira. Selama waktu kunjungan tentu banyak materi pembelajaran yang akan mencuri perhatian. Secara khusus pemahaman benda-benda bersejarah dari seluruh suku di tanah air.

Keberagaman Indonesian Heritage Museum

Sangat istimewa, Indonesian Heritage Museum menyimpan berbagai bukti keberagaman Indonesia, jejak Nusantara zaman dahulu, perjalanan sejarah bangsa, hingga teknologi terkini. Para pelajar dapat memanfaatkan edukator atau story teller museum untuk memberi informasi tentang seluruh koleksi yang ada. Selain itu mengamati koleksi museum akan membangun rasa penasaran serta keinginan siswa untuk belajar tentang kearifan lokal bangsanya sendiri.

Secara menyeluruh, Indonesian Heritage Museum memiliki 17 zona yang mewakili wilayah Indonesia serta menyimpan ragam benda bersejarah sepanjang zaman. Beberapa zona tersebut yaitu Zona Manusia Purba, Zona singosari, Kampung majapahit, Pekan majapahit, Kerajaan Islam terbesar di dunia, Zona Cheng Ho, Rumah priyayi Jogja, Zona Wayang, Areal batik, Koleksi Nusantara mulai Jawa Timur sampai seluruh Nusantara dan masih banyak lagi.

Sebagai contoh anak-anak dapat mengamati koleksi ribuan topeng dari berbagai daerah yang usianya pun bervariasi. Pengenalan budaya topeng saat kunjungan Merdeka Belajar ini sangat bagus dijadikan sebentuk materi LKS atau Lembar Kerja Siswa. Dimana setiap anak harus mengerjakan soal-soal LKS dengan mengeksplorasi seluruh ruangan museum, terkhusus di zona Warisan Topeng Nusantara.

Fasilitas Teknologi Augmented Reality

Salah satu metode Merdeka Belajar yang dianjurkan ialah pemanfaatan teknologi modern. Oleh karena itulah Indonesian Heritage Museum diperlengkapi Augmented Reality atau disingkat AR.

Augmented Reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Namun pengunjung harus mengunduh dulu aplikasi Indonesian Heritage Museum pada play store untuk bisa membidik barkot yang tertera di dinding itu. Secara total terdapat 100 titik lebih barkot pada dinding-dinding zona kunjungan di dalam Indonesian Heritage Museum.

Seperti halnya seorang siswa di bawah ini yang sedang bermain film AR dan seakan-akan bertemu suku tertua di Nusantara.

Fasilitas teknologi merupakan salah satu modul Merdeka Belajar yang diwajibkan Kemendikbudristek. Sehingga ketika menjalankan kurikulum Merdeka Belajar, pendidikan tentang sejarah bangsa tidak hanya terekam lewat media tulis dan berupa peninggalan benda-benda artefak saja, tetapi juga digitalisasi museum jaman now berbasiskan modern IT.

Mari Berkunjung ke Indonesian Heritage Museum

Demikian daya tarik Indonesian Heritage Museum dengan beragam benda koleksi cagar budaya Indonesian Archipelago yang sangat menawan hati. Serta didukung pula oleh fasilitas Merdeka Belajar bagi generasi pancasila di masa kini.

Salam, Sahabat Merdeka Belajar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *